Gara-gara tidak menghadap kiblat

Cerita ini saya ambil dari kitab TA'lIM MUTA'ALIM karangan SYECH AZZARNUJI dalam bab WARO' (menjauhi hal-hal yg haram),gini ceritanya.Dahulu ada 2 pemuda (si A dan si B) dari satu desa yang umur nya sama dan berangkat untuk menimba ilmu di Pesantren yang sama pula.Tapi,setelah selesai menimba ilmu selama beberapa tahun dan kembali ke desa ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya,si A menjadi salah satu FUQOHA' (ulama fiqih)dan si B menjadi orang biasa saja.Di desa tempat mereka tinggal ada satu ulama' yang ingin mengetahui penyebab mengapa mereka bisa berbeda setelah beberapa tahun menimba ilmu,padahal mereka berangkat serta menimba ilmu di pesantren yang sama.Ulama itu meneliti selama beberapa hari dan bertanya kepada pengasuh pesantren tempat mereka menimba ilmu serta kepada teman-teman mereka di pesantren tersebut.Wal hasil ternyata oh ternyata yang membedakan antara si A dan si B adalah cara mereka menghadap dalam belajar yaitu si A kalau belajar selalu dalam keadaan suci (ber-wudlu) serta menghadap kiblat sedangkan si B kalau belajar tidak dalam keadaan suci (ber-hadast) dan selalu tidak menghadap kiblat bahkan membelakanginya.